Minggu, 29 November 2009

Tumbuhan Paku


Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

Gambar Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku tergolong tumbuhan kormus berspora, yang disebut Ptrydophyta. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, Pteron = sayap atau bulu. Pterydophyta adalah tumbuhan kormus yang menghasilkan spora, dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap (menyirip) dan pada bagian pucuk tumbuhan itu terdapat bulu-bulu. Daun muda biasanya menggulung. Tumbuhan paku memperlihatkan keturunan yang jelas seperti halnya Bryophyta, hanya fase gametofitnya masih berbentuk thallus yang disebut protalium yang sangat kecil bentuknya sehingga tidak mudah terlihat. Adapun fase sporofitnya jelas terlihat, dikenal sebagai tumubuhan paku.

Tumbuhan paku habitatnya bermacam-macam, kebanyakan sebagai tumbuhan darat dan ada beberapa sebagai paku air. Hampir semua Pterydopyta berupa tumbuhan lunak kecil kecuali paku pohon yang berkayu. Tumbuhan paku merupakan satu divisi yang warganya telah jelas memiliki kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu akar, batang dan daun. Tumbuhan paku lebih dekat dengan tumbuhan tinggi karena bertrakea yang berarti jaringan tumbuhan paku lebih kompleks dari pada fungi, alga dan lumut. Sporofit tumbuhan paku mempunyai ikatan pembuluh yang terdiri atas floem dam xilem. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji, mempunyai pergiliran generasi yang dominan seperti spermatophyta. Tumbuhan paku dapat berfungsi sebagai tanaman hias seperti Adiantum cuneatum, sebagai bahan obat-obatan seperti Equsetum sp (paku ekor kuda) untuk antidiuretik, bahan sayur-sayuran seperti Marsiella sp (semanggi), untuk kesuburan tanah seperti Azolla pinnata karena bersimbiosis dengan alga biru (Anabaena) yang dapat mengikat unsur nitrogen dari udara, dan sebagai gulma pertanian seperti Salvinia natans, pengganggu tanaman padi.

Pada umumnya tumbuhan paku memiliki sporofit, akar, batang dan daun. Akarnya berbentuk serabut, batang berupa rhizoma dan daunnya ada dua macam yaitu tropofil ( daun yang berfungsi untuk fotosintesis) dan sporofil (daun yang menghasilkan spora) banyak terdapat pada sporangium (kotak spora) serta troposporofil. Sejumlah sporangium mengelompok membentuk sorus. Sorus yang masih muda dikelilingi oleh selaput yang disebut indusium. Sporangium memiliki sejumlah sel penutup berdinding tebal dan membentuk cincin yang di sebut annulus.

Pada tumbuhan paku, generasi gametofit berumur pendek dan berupa protalium. Protalium membentuk seperti jantung, akar berupa rhizoid dan menghasilkan anteridium dan arkegonium. Alat-alat kelamin ini multiseluler. Pada dasarnya struktur dengan alat-alat kelaminnya Bryophyta di bagi menjadi empat kelas, yaitu :

Psylophytinae

Lycopodinae

Equitinae

Filicinae

Spora tumbuhan paku berbeda-beda, baik bentuk, ukuran, maupun sifatnya. Atas dasar ini tumbuhan paku dibedakan atas homospora dan heterospora, dan tumbuhan paku peralihan yang memiliki sifat antara keduanya.

1. Paku homospora, paku jenis ini akan menghasilkan jenis spora yang disebut makrospora (megaspora) dan mikrospora yang berbeda sifatnya. Pola spora di hasilkan oleh sporangium yamg terdapat pada sporofit. Contohnya : Lycopodium sp (paku kawat). Tetapi pada tumbuhan paku homospora hanya dihasilkan satu jenis spora dalam sporangiumnya.

2.Paku heterosfor, menghasilkan dua macam spora yaitu mikrospora dan megaspora. Sporangium tersusun dalam strobilus di puncak batang. Pada strobilus terdapat dua macam penghasil spora yaitu mikrosporofil dan megasporofil. Pada mikrosporofil terdapat mikrosporagium yang menghasilkan mikrospora dan pada megasporofil terdapat megasporagium yang menghasilkan megaspora. Bagian dalam Mikrospora tumbuh menjadi protalium jantan yang menghasilkan anteridium dan di dalamnya terdapat spermatozoid. Sedangkan pada bagian dalam megaspora akan tumbuh menjadi protalium betina yang menghasilkan arkegonium atau berisi sebuah ovum. Pertumbuhan ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru, contohnya semanggi.

3.Paku peraliahn menghasilkan spora yang ukurannya sama tetapi dapat tumbuh menjadi protalium jantan dan protalium betina. Spora di hasilkan oleh sporangium yang tersusun dalam strobilus di puncak batang, contohnya Paku Ekor Kuda.

Susunan dan letak sporangium paku ada bermacam-macam : ada yang tersusun dalam sorus, strobilus dan sporokarpium. Badan-badan penghasil sporangium tersebut ada yang terletak di ketiak daun/cabang, di ujung batang, atau di helaian daunnya. Hal ini menentukan dalam pembagian klasifikasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar